Selasa, 14 April 2009

Hutan Bakau, Kekayaan Alam Imdonesia yang di Ambang Kemusnahan

Indonesia memiliki sumber daya alam yang beranekaragam. Bisa dibilang memiliki sumber daya alam terlengkap bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Minyak bumi, batu bara, perikanan, hutan yang lebat, semua ada. Semuanya merupakan sumber daya alam yang dapat menghasilkan triliunan rupiah setiap harinya.

Walaupun begitu, Indonesia tetap tidak lepas dari bencana dan kekacauan. Baik dari bencana yang disebabkan oleh alam, maupun yang disebabkan oleh manusia sendiri.

Bencana alam adalah bencana yang tidak dapat dihindari oleh manusia, seperti meletusnya gunung berapi Krakatau atau terjadinya tsunami di Aceh. Namun bencana yang disebabkan oleh manusia tidak seharusnya terjadi. Manusia seharusnya dapat menghindari bencana yang akan mereka buat sendiri, karena manusia dapat berpikir. Tapi yang terjadi malah hal yang sebaliknya, keserakahan manusia untuk mendapatkan keuntungan menyebabkan bencana. Salah satunya adalah penebangan hutan bakau.

Berdasarkan kajian ekonomi terhadap analisa biaya dan manfaat ekosistem hutan bakau ternyata sangat mengejutkan, di beberapa daerah, seperti Madura dan Irian Jaya dapat mencapai triliunan rupiah.

Pada mulanya, kondisi hutan bakau direncanakan untuk tetap dipertahankan 100% seperti kondisi awalnya dan dipilihlah pengelolaan yang paling optimal dalam usaha mempertahankannya. Namun pada kenyataannya telah terjadi pengurangan hutan bakau. Luas hutan bakau berkurang hingga hanya tersisa 11,9% (128.740 ha) dari luas aslinya.


Ratusan hektar hutan bakau di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, terancam rusak parah akibat pembabatan liar yang dilakukan warga setempat.

Hutan bakau sendiri merupakan kawasan yang didominasi oleh jenis pohon mangrove, tumbuhan yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur. Hutan ini beralokasi di kawasan pesisir dan merupakan elemen yang paling berperan dalam menyeimbangkan kualitas lingkungan dan menetralisir bahan-bahan pencemar.

Walaupun terlihat sederhana dan terkesan tidak penting, namun proses pengendapan lumpur yang dilakukan hutan bakau amat sangat berguna untuk kelangsungan mahluk hidup yang ada di sekitarnya. Proses tersebut berhubungan erat dengan penghilangan racun, karena bahan tersebut sering tercampur dengan partikel lumpur. Proses penghilangan racun tersebut dapat menyelamatkan hidup spesies-spesies yang tinggal di sekitar hutan bakau, karena bila racun-racun itu tidak dapat dihilangkan maka tanah, maupun air dapat tercemar. Dan hal tersebut akan besar pengaruhnya bagi hewan maupun tumbuhan.

Hutan bakau juga memiliki banyak fungsi dan manfaat lainnya. Namun fungsi yang paling penting merupakan pelindung dari bencana alam. Vegetasi hutan bakau dapat melindungi bangunan, tanaman pertanian atau vegetasi alami dari kerusakan akibat badai ataupun tsunami.

Melihat fungsi-fungsi tersebut, maka sudah sepantasnya kita menjaga kelestarian hutan bakau sejak dini. Karena dikhawatirkan di waktu yang mendatang akan sangat sulit untuk dapat mempertahankan hutan bakau di Jawa, bahkan di daerah manapun di Indonesia ini. Bayangkan apa yang akan terjadi bila seluruh hutan bakau di Indonesia hancur atau bahkan musnah. Erosi pasti akan mudah terjadi di wilayah bagian pesisir, tidak akan ada lagi yang melindungi kita dari bencana alam seperti tsunami dan badai, mahluk hidup yang tinggal di daerah pesisir pun terancam akan punah.
Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar